Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Gaya hidup > Antologi Hidup Ini Indah Beib Seri Dear Ayah: Lelaki Pertamaku; Berkisah tentang Ayah

Antologi Hidup Ini Indah Beib Seri Dear Ayah: Lelaki Pertamaku; Berkisah tentang Ayah

Gaya hidup | Sabtu, 10 Agustus 2019 | 22:14 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Antologi Hidup Ini Indah Beib Seri Dear Ayah: Lelaki Pertamaku; Berkisah tentang Ayah

Antologi Hidup Ini Indah Beib Seri Dear Ayah: Lelaki Pertamaku; Berkisah tentang Ayah

Ditulis oleh 26 perempuan dari berbagai latar belakang

Surabaya, Kabarindo- Siapa laki-laki pertama dalam hidupku yang sangat dekat denganku? Sebagian besar perempuan mungkin akan menjawab, ayah. Bukan kekasih atau suami.

Hal ini menginspirasi 26 perempuan dari berbagai latar belakaang untuk menceritakan tentang hubungan mereka dengan sosok ayah masing-masing dalam buku Serial Hidup Ini Indah Beib (HIIB) Seri Dear Ayah: Lelaki Pertamaku.

Buku tersebut diluncurkan pada Sabtu (10/8/2019) di Grand City Mall Surabaya. Mereka berbagi kenangan yang dalam tentang ayah dalam tulisan di buku yang diterbitkan oleh Padmedia. ‘Lelaki Pertamaku’ berkisah tentang lelaki pertama yang memberi cinta dalam hidup mereka. Tak semua kenangan mereka manis, namun rata-rata menunjukkan kerinduan yang besar dalam diri mereka. Mereka juga berusaha jujur tentang sosok ayah.

Seperti praktisi radio Ellen Pratiwi dalam tulisannya berjudul ‘Berbagi Ayah’ yang mengungkap suka dukanya mendapati sang ayah memiliki kisah dengan beberapa perempuan. Ayu Trisna yang puteri antropolog ternama Naya Sujana menuangkan penyesalannya, karena tak sempat meminta maaf pada ayahnya hingga meninggal dalam tulisan berjudul ‘Aku Mengenal Lelaki Itu’.

Ada pula mantan jurnalis Dian KD yang bercerita tentang kedekatannya dengan ayah mertuanya, KH Abdul Mukti, dalam tulisan ‘Abuya’. Ia menuturkan, sebelum menikah, ia mendapat kesan bahwa calon ayah mertuanya pendiam, tak suka banyak bicara, bahkan dengan anak-anak perempuannya sendiri. Setelah menikah, Dian menemukan sisi lain yang hangat pada sosok ayah mertuanya yang kini sudah almarhum. Ia mulai dekat dan sering berdiskusi terutama tentang agama, karena ayah mertuanya adalah seorang tokoh agama. Dian melihat ternyata ayah mertuanya adalah pribadi yang menyenangkan, terbuka dan berwawasan luas. Keluarga suaminya sampai heran Dian bisa akrab dengan ayah mertuanya.

“Saya sangat menghormati beliau yang berkarisma dan bijak. Kami sering mengobrol sehingga dekat. Saya banyak menimba ilmu dari beliau terutama mengenai agama. Beliau sosok yang santun dan rendah hati. Kalau bertemu orang selalu meminta maaf. Ini patut diteladani,” tutur Dian.

Menurut Wina Bojonegoro, salah satu penulis dan CEO Padmedia, untuk menjaring para penulis perempuan ini, ia menggunakan sarana media ala marketplace melalui media sosial. Melalui woro-woro di Facebook dan Instagram, Wina membuka sayembara bagi penulis perempuan yang berniat menulis dengan tema yang telah ditawarkan HIIB yang sudah menjadi komunitas sendiri.

”Saya mengumumkan di media sosial terkait konsep buku yang akan dibuat. Mulai judul, tema, isi, syarat naskah dan sebagainya. Lalu saya dan teman-teman editor menyaring naskah dan memilih penulis-penulis terbaik untuk dibukukan. Karena datang dari berbagai latar belakang, maka para penulis ini membuat isi buku tersebut menjadi penuh warna,” terangnya.

Wina menjelaskan, pihaknya memiliki standar karya penulisan yang sejajar dengan para penulis profesional. Ia menuturkan, ada yang idenya bagus, namun tulisannya hancur. Ada yang pandai bercerita, namun tulisannya tidak terarah. Ia harus meminta beberapa dari mereka menulis ulang jika karya mereka masuk dalam tahap seleksi. Diakuinya, butuh ketekunan dan kesabaran agar karya mereka dianggap layak oleh editor untuk diluncurkan menjadi sebuah buku.

“Banyak dari mereka bukan berprofesi sebagai penulis. Ada yang pengusaha, dokter, mahasiswi, dosen, karyawati hingga pengacara,” paparnya.

Buku tersebut ditanggung renteng oleh para penulis yang telah masuk seleksi, mulai dari biaya untuk proses editing, layout dan desain hingga mencetak buku. ‘Lelaki Pertamaku’ tak hanya dijual di toko buku. Setiap penulis telah memiliki jaringan kolega yang siap menjadi kolektor buku hasil karya mereka.

Wina berjanji akan memacu para perempuan untuk terus meluncurkan karya melalui serial HIIB selanjutnya. lntinya membagi kisah inspiratif lewat menulis.

Penulis: Natalia Trijaji


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER