Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Gaya hidup > Donasi Digital GoPay Catat Transaksi Rp.102 Miliar; Selama Maret-Oktober 2020

Donasi Digital GoPay Catat Transaksi Rp.102 Miliar; Selama Maret-Oktober 2020

Gaya hidup | Senin, 7 Desember 2020 | 19:45 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Donasi Digital GoPay Catat Transaksi Rp.102 Miliar; Selama Maret-Oktober 2020

Donasi Digital GoPay Catat Transaksi Rp.102 Miliar; Selama Maret-Oktober 2020

Pandemi ubah tren berdonasi di masyarakat, riset melaporkan rerata kenaikan nilai per donasi digital sebesar 72%

Surabaya, Kabarindo- GoPay meluncurkan GoPay Digital Donation Outlook (DDO) 2020, riset terlengkap pertama mengenai situasi donasi digital di Indonesia.

Bersama Kopernik, organisasi peneliti dan pengembangan masyarakat di Indonesia, GoPay mengungkap secara detail ekosistem donasi digital di Indonesia, mulai dari tren kebiasaan masyarakat berdonasi, tantangan utama yang dihadapi ekosistem filantropi dan rekomendasi untuk bersama mengembangkan filantropi di Indonesia.

Riset dilakukan pada Agustus - Oktober 2020, menggunakan metode survei kuantitatif melalui survei mandiri yang disebarkan secara digital dan wawancara kualitatif dengan informan kunci. Penelitian menggunakan metode purposive sampling yang melibatkan 1.319 responden di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara.

Managing Director GoPay, Budi Gandasoebrata, mengatakan melalui riset tersebut, pihaknya mendalami berbagai aspek dalam donasi digital dan memuat sudut pandang semua pemangku kepentingan mulai dari donatur, kementerian sosial hingga influencer media sosial.

Ia menyebutkan, dampak positif yang diciptakan lewat donasi digital GoPay mencatat transaksi naik 2x selama pandemi, dengan total nilai donasi dari Maret - Oktober 2020 mencapai Rp.102 miliar.

Kasubdit Direktorat Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia, Ganjar Basuki Santoso, mengatakan saat pandemi, donasi digital membuat masyarakat bisa membantu sesama secara cepat, aman dan tanpa kontak.

Temuan yang dijabarkan dalam riset ini memperlihatkan semua dampak positif donasi digital terhadap ekosistem donasi secara keseluruhan, serta potensi besarnya yang menunggu untuk dioptimalkan, ujarnya.

Donasi digital memiliki potensi sangat besar, karena memungkinkan masyarakat untuk berdonasi tanpa kontak dari manapun dan kapanpun. Pembayaran lewat e-money dapat mempercepat proses donasi, terutama pada situasi darurat.

Riset menyebutkan, pemberian donasi digital secara frekuensi maupun nominal meningkat di seluruh jenjang usia. Peningkatan frekuensi paling tinggi tercatat pada generasi milenial. Sementara itu gen X berdonasi dengan nominal paling tinggi dibanding generasi lainnya. Rata-rata nilai per donasi digital melonjak menjadi 72% selama pandemi. Temuan ini sejalan dengan data internal GoPay yang mencatat transaksi donasi digital naik dua kali lipat selama pandemi.

Teknologi memungkinkan donatur untuk berdonasi digital; dari mendapatkan informasi lewat media sosial, berdonasi di aplikasi dan situs daring hingga pembayaran digital. Sebanyak 48% responden mengaku mendapatkan informasi mengenai donasi digital melalui media sosial. Informasi yang jelas meningkatkan transparansi proses donasi dan kredibilitas organisasi yang dituju, sehingga donatur makin terdorong untuk berdonasi.

Manfaat teknologi diakui oleh berbagai organisasi non-profit yang menjadi responden riset. Lembaga Amil Zakat mengungkapkan bahwa Zakat, Infaq dan Sadaqah (ZIS) melalui kanal digital tumbuh signifikan hingga 2x per tahun.

Aplikasi dan platform donasi online menjadi medium yang paling banyak dipilih masyarakat berdasarkan alasan kredibilitas platform dan kemudahan pembayaran. Riset DDO menemukan, Gojek menjadi aplikasi digital yang paling sering digunakan oleh masyarakat (52,5%). Sementara itu, 71% memilih Kitabisa sebagai platform galang dana yang paling sering digunakan. Dalam empat tahun terakhir, jumlah inisiatif penggalangan dana oleh organisasi non-profit meningkat secara kumulatif sebesar 13 kali lipat.

Pertumbuhan ekosistem donasi digital tidak lepas dari perkembangan pesat metode pembayaran non-tunai di Indonesia. Sebanyak 47% responden memilih berdonasi platform yang menerima transaksi digital. GoPay pun menjadi uang elektronik yang paling banyak digunakan untuk berdonasi (68%), karena dinilai paling aman, diterima secara luas di banyak organisasi dan yayasan.

Co-Founder dan CEO Kopernik, Toshi Nakamura, mengatakan dengan keunggulan dalam transparansi proses donasi dan informasi kredibilitas organisasi yang dituju, ia percaya donasi digital akan tumbuh lebih positif lagi.

Penulis: Natalia Trijaji


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER