Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Gaya hidup > Indonesia Muslim Travel Index; Singkap Lombok, Aceh & Jakarta

Indonesia Muslim Travel Index; Singkap Lombok, Aceh & Jakarta

Gaya hidup | Rabu, 12 Desember 2018 | 16:48 WIB
Editor : ARUL Muchsen

BAGIKAN :
Indonesia Muslim Travel Index; Singkap Lombok, Aceh & Jakarta

Jakarta, Kabarindo- Indonesia meluncurkan indeks pariwisata untuk memposisikan dirinya sebagai pemimpin dalam Pasar Wisata Muslim bernilai USD220 miliar dan mencapai target lima juta wisatawan mancanegara (wisman) Muslim di tahun 2019.

CrescentRating Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2018 menilai kesiapan sepuluh provinsi di Indonesia dalam menyambut wisman Muslim.
    
Peluncuran Indonesia Muslim Travel Index mengungkap Lombok, Aceh dan Jakarta sebagai destinasi wisata Halal utama baru.

Mastercard-CrescentRating Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2018 diluncurkan oleh Bapak Arief Yahya, Menteri Pariwisata Republik Indonesia, dengan tujuan untuk mempercepat perkembangan provinsi-provinsi di Indonesia dalam menyambut wisman Muslim. Hasil dari Indonesia Muslim Travel Index mengungkap Lombok, Aceh, dan Jakarta sebagai destinasi wisata Halal utama baru.

IMTI menilai kesiapan provinsi-provinsi di Indonesia berdasarkan empat area strategis – akses, komunikasi, lingkungan, dan layanan – serta melacak kesehatan dan pertumbuhan segmen perjalanan (travel) di seluruh negeri. Sepuluh provinsi yang termasuk dalam indeks tahun ini adalah Aceh, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Lombok (Nusa Tenggara Barat). IMTI merupakan bagian dari rangkaian laporan Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI).

Pada tahun 2016, Kementerian Pariwisata membentuk Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal untuk mendorong perkembangan dan promosi wisata Halal di Indonesia di tengah meningkatnya persaingan dari negara-negara lain yang telah mengembangkan inisiatif pariwisata Halal mereka sendiri. Indonesia telah bekerja keras dalam mengembangkan infrastruktur dan layanan untuk menarik wisman Muslim, serta secara konsisten telah meningkatkan posisinya secara global di GMTI, dari posisi ke-6 di tahun 2015 menjadi posisi ke-2 pada tahun 2018.

Lombok (Nusa Tenggara Barat), yang berada di puncak indeks tahun ini, telah membuktikan daerahnya sebagai salah satu destinasi tujuan paling lengkap di Indonesia untuk wisatawan Muslim berdasarkan beberapa kriteria yang dianalisis. Berada di peringkat selanjutnya adalah Aceh dan Jakarta.

Terkenal akan pantainya yang indah dan ‘rumah’ bagi lebih dari seribu masjid, Lombok telah menjadi yang terdepan dalam perkembangan destinasi wisata Halal. Pemerintah daerah setempat telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam mengedukasi para pemangku kepentingan dan mempromosikan Lombok sebagai destinasi yang ramah Muslim.

Arief Yahya, Menteri Pariwisata Indonesia, mengatakan “IMTI merupakan tonggak sejarah penting untuk mencapai target terkait wisata Halal di tahun 2019, diantaranya adalah menjadi destinasi Halal nomor satu, dan menarik 5 juta wisman Muslim, 25% dari total target wisman di tahun 2019.”

Menurut GMTI 2018, pengeluaran wisatawan Muslim secara global diproyeksikan akan mencapai USD220 miliar pada tahun 2020. Angka ini diperkirakan akan meningkat sebesar USD80 miliar dan mencapai USD300 miliar pada tahun 2026. Pada tahun 2017, diperkirakan jumlah total kedatangan wisatawan Muslim secara global mencapai 131 juta – naik dari 121 juta pada tahun 2016 – dan angka ini diperkirakan akan terus meningkat hingga 156 juta wisatawan di tahun 2020, atau mewakili 10 persen dari segmen perjalanan global.

Pariwisata Halal adalah kunci bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan industri ini diprediksi akan menjadi sumber devisa terbesar di masa depan. Indeks perjalanan ini memberikan rekomendasi-rekomendasi untuk inovasi dan pertumbuhan segmen perjalanan Halal di Indonesia. Rekomendasi-rekomendasi tersebut meliputi peningkatan konektivitas dan infrastuktur, serta mengembangkan konten online dan sumber daya untuk menarik lebih banyak wisman, sekaligus meningkatkan branding Indonesia secara keseluruhan di mata global sebagai destinasi Halal.

Fazal Bahardeen, CEO CrescentRating & HalalTrip mengatakan “Melihat keindahan alam dan kekayaan budayanya, pariwisata menawarkan peluang pertumbuhan yang besar bagi Indonesia. Dengan posisinya sebagai negara Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki infrastruktur inti dan juga lingkungan yang dapat memenuhi kebutuhan para wisatawan Muslim. Wawasan IMTI 2018 akan memungkinkan daerah-daerah di Indonesia untuk membangun kekuatan mereka sehingga dapat memenuhi kebutuhan wisatawan Muslim dengan lebih baik.”

Safdar Khan, Division President Indonesia, Malaysia dan Brunei, Mastercard mengatakan “Mastercard dan CrescentRating telah menjalin kerja sama sejak tahun 2015 untuk menciptakan serangkaian materi riset komprehensif yang dapat memberikan wawasan-wawasan sangat berharga di sektor pariwisata Halal. Hasil riset dan laporan-laporan tersebut dapat membantu pemerintah dan para pelaku industri pariwisata dalam memenuhi kebutuhan wisatawan Muslim. Indonesia telah melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam meningkatkan lanskap dan infrastruktur pariwisatanya. IMTI merupakan sebuah kerja sama inovatif antara sektor pemerintah dan swasta yang diharapkan mampu memberdayakan provinsi-provinsi di Indonesia dengan menyediakan berbagai informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat terus meningkatkan industri pariwisata halal di daerah lokal.”

Kriteria utama dalam IMTI 2018 termasuk: akses, yang terdiri dari infrastruktur; komunikasi, melihat bagaimana suatu destinasi memasarkan diri kepada target audience; lingkungan, menawarkan sebuah lingkungan yang ramah terhadap pengunjung Muslim; dan juga pelayanan. Setiap kriteria kemudian ditimbang untuk membuat skor indeks secara keseluruhan.


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER