Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Iptek > ITS & Unair Berkolaborasi Hasilkan VIOLETA; Robot Sterilisasi Covid-19 Berbasis Sinar UV

ITS & Unair Berkolaborasi Hasilkan VIOLETA; Robot Sterilisasi Covid-19 Berbasis Sinar UV

Iptek | Jumat, 1 Mei 2020 | 16:05 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
ITS & Unair Berkolaborasi Hasilkan VIOLETA; Robot Sterilisasi Covid-19 Berbasis Sinar UV

ITS & Unair Berkolaborasi Hasilkan VIOLETA; Robot Sterilisasi Covid-19 Berbasis Sinar UV

Memudahkan proses sterilisasi ruangan untuk perawatan pasien Covid-19

Surabaya, Kabarindo- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berkolaborasi dengan Universitas Airlangga (Unair) melalui Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) menghasilkan teknologi inovasi untuk penanganan wabah virus Corona (Covid-19), yaitu robot Ultra Violet ITS-Airlangga (VIOLETA) yang berguna memudahkan proses sterilisasi ruangan untuk perawatan pasien Covid-19.

Wakil Rektor IV ITS bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama dan Hubungan Internasional, Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD, menjelaskan ide diciptakannya robot VIOLETA bermula saat beberapa dosen ITS berhasil melakukan riset penggunaan sinar ultraviolet (UV) untuk menghilangkan atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Juga untuk menghindari kontak fisik dengan paparan sinar U, karena sangat berbahaya jika mengenai manusia secara langsung.

Dosen kelahiran 1969 tersebut memaparkan, cara kerja VIOLETA menggunakan lampu UV yang dikendalikan melalui jarak jauh berbasis wireless control. Robot ini efektif digunakan pada jarak 1-2 meter terhadap obyek dengan membutuhkan waktu 10-15 menit untuk melakukan sterilisasi secara sempurna.

Seorang anggota tim peneliti VIOLETA, Endarko MSi PhD, ahli Fisika Medis, menambahkan secara umum lampu UV yang digunakan robot yang dikendalikan dengan remote control ini memiliki panjang gelombang 200-300 nanometer (nm). Secara praktik dan teori, kisaran panjang gelombang ini dapat membunuh mikro-organisme dengan baik.

Dosen Departemen Fisika ITS ini menerangkan, lampu UV yang sebesar 30 watt itu lebih aman secara kesehatan dari pada menggunakan bahan disinfektan. Hal ini karena tidak adanya residu atau sisa bahan kimia yang tertinggal setelah dilakukan proses sterilisasi. Namun saat sterilisasi, ruangan harus dalam keadaan kosong.

Dalam penerapan pada kasus Covid-19, robot VIOLETA mampu mensterilkan ruang isolasi yang telah digunakan atau area yang pernah dipakai dalam penanganan Covid-19 dan tanpa melibatkan manusia secara langsung.

Jadi, untuk risiko keamanannya juga lebih baik pastinya,” ujar Endarko.

Salah satu programmer tim robot VIOLETA, Achmad Zidan Akbar, mahasiswa Departemen Teknik Informatika angkatan 2018, mengatakan robot yang memiliki berat 30 kilogram ini menggunakan platform dasar dari robot sepakbola ITS bernama IRIS seperti yang digunakan pada robot RAISA sebelumnya. VIOLETA juga menggunakan inverter untuk mengubah arus searah dari baterai menjadi arus bolak-balik yang nantinya menghidupkan lampu UV. Robot ini dapat digunakan selama 4-6 jam ketika lampunya dinyalakan.

Bambang mengungkapkan, ITS akan segera mengirimkan robot VIOLETA setinggi 1,5 meter ini ke RSUA, setelah dilakukan uji mikrobial di laboratorium di Departemen Biologi ITS. Sementara ini ITS memberikan satu robot kepada RSUA, karena mobilitasnya sangat cepat dan mudah.

Penulis: Natalia Trijaji


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER