Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Hiburan > Mahasiswa ITS; Konsepkan Strategi Dongkrak Penjualan

Mahasiswa ITS; Konsepkan Strategi Dongkrak Penjualan

Hiburan | Senin, 11 Juni 2018 | 14:40 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Mahasiswa ITS; Konsepkan Strategi Dongkrak Penjualan

Mahasiswa ITS; Konsepkan Strategi Dongkrak Penjualan

Mampu tingkatkan pendapatan perusahaan

Surabaya, Kabarindo- Berlatar keinginan membantu meningkatkan pendapatan perusahaan, tiga mahasiswa Departemen Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mendesain konsep pemasaran produk es krim milik sebuah perusahaan nasional di Surabaya. Mereka adalah Muhammad Afif Purwandi, Risang Arkaan Jauza dan Rafli Dwi Priyono.

Strategi yang dibangun oleh tim ini dinamakan supreme market development, yaitu peningkatan pendapatan perusahaan dengan mengembangkan bentuk pemasaran. Dari strategi ini, tim mampu menaikkan pendapatan perusahaan es krim tersebut menjadi Rp.294 miliar per tahun melalui perhitungan yang dilakukan dalam simulasinya berdasarkan referensi data keuangan perusahaan.

“Kami menggunakan perhitungan dengan melakukan analisis kondisi lingkungan, analisis SWOT dan TOWS matriks,” jelas Afif, mahasiswa semester 4.

Analisis SWOT berguna untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal perusahaan. Sementara analisis TOWS matriks, menurut Rafli, berguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor eksternal perusahaan secara rinci, kemudian beralih ke faktor internal.

“Analisis ini lebih bagus hasilnya, karena dalam memperluas pemasaran harus memperhatikan faktor eksternal lebih dulu, seperti cara promosi para pesaing, daya beli masyarakat dan gaya hidup,” papar Rafli.

Dari perhitungan tersebut, tim menemukan solusi untuk melakukan kerja sama dengan pemerintah, industri penerbangan nasional dan industri perhotelan. Ketiga agen ini dianggap oleh tim tepat untuk membuat aliran pendapatan perusahaan es krim tersebut stabil tiap tahun.

“Ketiga agen tersebut biasanya sering mengadakan acara besar yang pasti memerlukan pasokan makanan yang besar pula. Ini merupakan peluang yang bagus bagi perusahaan es krim untuk memasok es krim produksinya,” ujar Rafli.

Ide lainnya adalah memperluas wilayah produksi dengan membangun lagi pabrik es krim tersebut di beberapa wilayah. Hal ini karena biaya pengangkutan dan transportasi dalam pendistribusian es krim kepada konsumen juga harus turut diperhitungkan.

Faktor perluasan wilayah juga dinilai tim akan membuat daya saing kompetitor es krim lainnya menurun. Berkat ide atau solusi ini, tim dari ITS mampu menggondol juara 1 dalam kompetisi manajemen bisnis di Universitas Kristen (UK) Petra, Surabaya.

Penulis: Natalia Trijaji


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER