Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Berita Utama > Ngopi Bareng KAI #2; Ajak Masyarakat Nikmati Kopi Nusantara

Ngopi Bareng KAI #2; Ajak Masyarakat Nikmati Kopi Nusantara

Berita Utama | Selasa, 11 September 2018 | 11:55 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Ngopi Bareng KAI #2; Ajak Masyarakat Nikmati Kopi Nusantara

Ngopi Bareng KAI #2; Ajak Masyarakat Nikmati Kopi Nusantara

Diadakan PT KAI Daop 8 Surabaya dan 12 stasiun lainnya, sediakan 50 ribu cup

Surabaya, Kabarindo- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya mengadakan acara “Ngopi Bareng KAI #2 - Enjoy Your Journey With Indonesian Coffee” pada Senin-Selasa, 10-11 September 2018.

Menurut Manajer Humas Daop 8 Surabaya, Gatut Sutiyatmoko, acara tersebut diadakan menyusul suksesnya event serupa, festival “Ngopi Bareng KAI” pada awal 2018 lalu.

“Melihat antusiasme masyarakat terhadap event tersebut yang begitu tinggi, maka kami gelar lagi acara serupa. Ngopi kan sudah jadi gaya hidup sehari-hari. Tidak harus di kafe, di stasiun juga bisa,” ujarnya lalu tertawa.

Gatut mengatakan, Ngopi Bareng KAI #2 diladakan dalam rangka memperingati HUT ke-73 KA yang bekerja sama dengan Komunitas Kopi Nusantara. Di wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya, acara diselenggarakan di Stasiun Gubeng, Stasiun Pasar Turi dan Stasiun Malang serta di 16 nama KA.

Untuk menyuguhkan kopi gratis di stasiun dan KA, PT KAI Daop 8 Surabaya merangkul 30 barista lokal profesional yang meracik kopi di stasiun serta di KA jarak menengah dan jauh. Masyarakat dan pengguna jasa KA bisa menikmati kopi gratis cukup dengan menunjukkan aplikasi KAI Access yang sudah terinstal dan terdaftar di ponselnya kepada petugas di area acara di stasiun dan di KA.

Masyarakat dan pengguna jasa KA dapat menikmati kopi gratis yang disiapkan di Stasiun Surabaya Gubeng sebanyak 3750 cup, di Stasiun Surabaya Pasar Turi sebanyak 3750 cup dan di Stasiun Malang sebanyak 2500 cup.

Selain di wilayah Daop 8 Surabaya, pembagian kopi gratis juga dilaksanakan di 12 stasiun yaitu Stasiun Gambir, Pasarsenen, Bandung, Cirebon, Tegal, Purwokerto, Semarang Tawang, Semarang Poncol, Solo Balapan, Yogyakarta, Madiun dan Jember. Total kopi gratis yang tersedia sebanyak 50.000 cup.

Banyaknya jumlah kopi yang disajikan PT KAI untuk masyarakat mendapatkan apresiasi dari Museum Rekor Indonesia dengan predikat sebagai Pemrakarsa dan Penyelenggaraan Pembagian Kopi Terbanyak di Kereta Api dan Stasiun.

Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, mengatakan Ngopi Bareng KAI merupakan wujud dukungan KAI untuk memperkenalkan kopi lokal Indonesia. Ia berharap, hal ini dapat memberikan edukasi dan wawasan seputar kopi di Nusantara, sehingga mampu meningkatkan daya saing kopi asli Indonesia di masyarakat luas.

Pada event pertama yang lalu, PT KAI melibatkan 37 petani kopi di Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur dengan luas ladang kopi 4.664 hektar. Pada Ngopi Bareng KAI #2 ini, melibatkan 72 petani kopi dengan luas ladang 8.492 hektar di Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Lampung.

Selain melibatkan petani, untuk pemrosesan selanjutnya, PT KAI melibatkan 40 roastery dari ketujuh provinsi tersebut untuk menciptakan karakter rasa pada kopi yang diseduh oleh barista. Jumlah ini meningkat dibandingkan pada event perdana yang melibatkan 29 roastery.

Selain menghadirkan kopi untuk diminum langsung, pada Ngopi Bareng KAI #2 juga dihadirkan kopi biji mentah. PT KAI mengajak para petani/produsen kopi dan pelaku industri kreatif di sektor kopi untuk memperkenalkan produk mereka. Produk-produk yang ditawarkan antara lain green bean, roast bean, kopi bubuk, cold brew, alat untuk meracik kopi, menyangrai kopi hingga aksesoris berbahan bijih kopi.

Sebanyak 20 pelaku industri kreatif di sektor kopi dari beberapa daerah dilibatkan dalam kegiatan tersebut. Jumlah ini meningkat dari gelaran awal yang hanya melibatkan 9 pelaku industri kreatif kopi. Industri kreatif kopi memberikan solusi kepada petani yang gagal panen atau kopi hasil panennya tidak dapat dikonsumsi, untuk dijadikan aksesoris, parfum mobil dan lainnya.

Penulis: Natalia Trijaji


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER