OYO Mentransformasi 384 Hotel di Surabaya; Bidik Potensi Hotel Bujet yang Makin Diminati
Agar mampu bersaing dengan hotel besar
Surabaya, Kabarindo- Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, Surabaya menjadi salah satu hub kota komersial dan tujuan bisnis.
Menurut laporan Google Year in Search Indonesia 2019, Kota Pahlawan ini masuk dalam 10 destinasi lokal yang paling dicari di Indonesia. Data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya menyebutkan peningkatan angka kunjungan wisatawan ke Surabaya yang berhasil melampaui target 2019, dengan jumlah wisatawan pada Oktober 2019 telah mencapai 24 juta.
Data tersebut menunjukkan popularitas Surabaya yang lantas memiliki potensi besar di sektor perhotelan seiring banyaknya pelancong yang berkunjung untuk tujuan bisnis maupun wisata. Terlebih dengan hadirnya internet semakin memudahkan para pelancong untuk mengakses informasi perjalanan. Kemudahan akses informasi juga membuat para pelancong menjadi lebih selektif dalam mencari informasi perjalanan, terutama soal harga karena bisa membandingkan akomodasi dari berbagai OTA (Online Travel Agency) dan situs lainnya. Tak heran jika pencarian dengan kata kunci “hotel budget” meningkat 1,6 kali dari tahun sebelumnya.
Melihat hal tersebut, OYO Hotels and Homes terus berkomitmen untuk mentransformasi industri perhotelan melalui model bisnis dari hulu ke hilir berbasis teknologi, guna memaksimalkan potensi hotel-hotel budget lokal berskala kecil dan menengah di Surabaya. Kemampuan transformasi OYO yang didukung oleh teknologi memungkinkan OYO untuk merenovasi sebuah properti secara cepat dan efisien dengan tetap fokus pada kualitas dan standar yang baik.
Bayu Seto, Region Head Java OYO Hotels and Homes Indonesia, mengatakan OYO melihat potensi besar hotel lokal berskala kecil dan menengah di Surabaya dan transformasi menjadi salah satu kunci untuk mengembangkan potensi ini, agar mereka mampu bersaing dengan hotel-hotel besar.
“Untuk itu, kami memprioritaskan dukungan kepada para mitra pemilik hotel lokal dalam mentransformasi hotel mereka menjadi tempat tinggal berkualitas, guna memastikan tamu mendapatkan pelayanan dan fasilitas yang memberikan nilai terbaik, namun dengan harga terjangkau,” ujarnya.
Dengan dukungan teknologi dan 60 OYOpreneur (karyawan OYO) dari bermacam latar belakang industri termasuk insinyur, arsitek dan interior desainer, OYO berhasil mentransformasi 384 hotel lokal di Surabaya dengan lebih dari 8.125 kamar dan mempraktikkan pembangunan infrastruktur berkelanjutan di sektor perhotelan. Dalam proses transformasi, OYO mampu menetapkan standar baru dalam merenovasi sebuah properti hanya dalam 3-20 hari. Jangka waktu ini jauh lebih cepat dibandingkan dengan standar industri yang membutuhkan waktu hingga 90 hari.
“OYO memiliki lebih dari 20 aplikasi untuk mendukung bisnis perhotelan dari hulu ke hilir. Khusus untuk proses renovasi sebuah properti, kami memiliki aplikasi khusus yang disebut OYO Optimus, aplikasi mutakhir yang dapat menghitung perkiraan biaya, anggaran, selain mengatur penugasan dan memonitor semua proses transformasi secara digital. Pemilik properti juga dapat memonitor secara langsung (real time) proses renovasi melalui aplikasi ini,” ujar Bayu.
Erna Kusumastuti Siaga, pemilik Erga Family Residence 1, salah satu mitra hotel dari OYO di Surabaya, mengatakan hotelnya terbantu oleh peningkatan standar yang dihadirkan OYO dengan mentransformasi properti secara fisik dan memberikan bantuan untuk pelayanan dan manajemen operasional sehari-hari melalui aplikasi seperti Co-OYO. Juga mendaftarkan propertinya di berbagai kanal pemasaran online. Hasilnya, ulasan hotelnya di berbagai platform sangat baik dan okupansinya rata-rata harian meningkat sebesar 83%.
Co-OYO adalah salah satu aplikasi yang paling disukai oleh para mitra pemilik properti di Surabaya. Aplikasi sederhana dan praktis ini membantu pemilik hotel dapat memonitor segala hal terkait manajemen hotel, termasuk arus kas, kinerja bisnis, harga, ulasan dan rekomendasi pelanggan dari manapun mereka berada.
Penulis: Natalia Trijaji
