Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Berita Utama > Surabaya Heritage Track Adakan Tur ‘Surabaya Melawan’; Kenang Hari Pahlawan

Surabaya Heritage Track Adakan Tur ‘Surabaya Melawan’; Kenang Hari Pahlawan

Berita Utama | Jumat, 9 November 2018 | 18:34 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Surabaya Heritage Track Adakan Tur ‘Surabaya Melawan’; Kenang Hari Pahlawan

Surabaya Heritage Track Adakan Tur ‘Surabaya Melawan’; Kenang Hari Pahlawan

Ajak masyarakat kunjungi tempat-tempat bersejarah

Surabaya, Kabarindo- Bulan November membawa ingatan bangsa Indonesia, khususnya Arek - arek Suroboyo, kembali pada peristiwa pertempuran 10 November 1945. Saat itu penduduk Surabaya dan sekitarnya bertempur mati-matian untuk mempertahankan kemerdekaan yang menimbulkan banyak sekali korban.

Perlawanan Arek – arek Suroboyo ini menimbulkan gejolak api revolusi yang merambat ke seluruh penjuru negeri. Namun sebelum meletusnya peristiwa 10 November 1945, ada rentetan peristiwa yang menjadi alasan mengapa peperangan besar antara sekutu dan rakyat Surabaya tak terelakkan.

Sejak berita proklamasi sampai ke telinga warga Surabaya, luapan rasa kebahagiaan tak dapat terbendung dan pekik teriakan merdeka terdengar dimana – mana. Namun kebahagian mereka hanya sesaat, karena bangsa Belanda melalui Tentara Sekutu berusaha untuk mengukuhkan kekuasaannya kembali.

Warga Surabaya menolak dengan tegas usaha tersebut, sehingga terjadi konflik antara kedua pihak. Konflik ini memanas ketika tentara Belanda mengibarkan benderanya warna merah putih dan biru di Hotel Yamato, yang membuat warga Surabaya marah dan menyobek bendera tersebut menjadi merah putih. Perseteruan antara warga Surabaya dan Tentara Sekutu memuncak ketika pimpinan Sekutu, Jendral Hawthorn, memerintahkan untuk melucuti senjata warga, sehingga meletuslah pertempuran pada 28 – 30 Oktober 1945 yang dikenal sebagai pertempuran 3 hari. Pertempuran ini menewaskan Brigadir Jenderal Mallaby yang membuat tentara Sekutu marah dan mengeluarkan ultimatum untuk membumihanguskan Surabaya jika tidak menyerah.

Untuk mengenang rentetan peristiwa tersebut, Surabaya Heritage Track (SHT) mengadakan program tematik tur ‘Surabaya Melawan’ pada Selasa sampai Kamis, 13 November – 13 December 2018 pukul 10.00 – 11.30. Trackers akan diajak menggali rangkaian peristiwa sebelum pecahnya pertempuran 10 November 1945 dengan mengunjungi tempat-tempat bersejarah, gedung PT Pertamina EP Aset 4 dan SKK Migas Jabanusa yang dulu merupakan kantor Bataafsche Petroleum Maatschappij serta area Taman Sejarah dan Jembatan Merah.

Tur tematik SHT diselenggarakan pada periode-periode tertentu guna memperkenalkan sejarah kota Surabaya serta berbagai bangunan dan kawasan yang memiliki nilai sejarah tinggi. Tur dapat dinikmati oleh wisatawan secara gratis. Melalui tur SHT, trackers dapat menikmati berbagai bangunan cagar budaya, juga mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru.

Gedung PT Pertamina EP Asset 4 dan SKK Migas Jabanusa

Gedung ini pernah diduduki oleh pasukan Sekutu di bawah pimpinan Kolonel Pugh yang memerintahkan untuk merampas senjata para pejuang Surabaya.

Taman Sejarah dan Jembatan Merah

Pada 30 Oktober 1945 setelah diadakan perundingan di kantor gubernur, para pemimpin Surabaya dan Sekutu mendatangi obyek-obyek yang masih terjadi pertempuran dan bermaksud menghentikannya. Ketika sampai di kompleks Internatio, terjadi kontak senjata antara para pemuda dan tentara Sekutu yang mengakibatkan tewasnya Mallaby.

Penulis: Natalia Trijaji


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER