Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Hukum & Politik > Synology dan TWCERT/CC; Berkolaborasi dengan Organisasi Cybersecurity Internasional

Synology dan TWCERT/CC; Berkolaborasi dengan Organisasi Cybersecurity Internasional

Hukum & Politik | Selasa, 10 September 2019 | 12:17 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Synology dan TWCERT/CC; Berkolaborasi dengan Organisasi Cybersecurity Internasional

Synology dan TWCERT/CC; Berkolaborasi dengan Organisasi Cybersecurity Internasional

Atasi serangan ransomware

Surabaya, Kabarindo- Synology dan Taiwan Computer Emergency Response Team/Coordination Center (TWCERT/CC) mengumumkan keberhasilannya dalam mengatasi serangan ransomware yang baru-baru ini muncul.

Serangan kali ini berusaha mencuri kredensial admin pengguna melalui serangan brute-force ke akses login yang berakibat kepada terenkripsinya data pengguna pada beberapa merk NAS (Network Attached Storage). Serangan ini sempat membuat down server C&C pada 22 Juli lalu, sebelum akhirnya bisa diatasi berkat upaya penanganan terkolaborasi bersama organisasi cybersecurity internasional. Berkaca dari pengalaman ini, Synology dan TWCERT/CC mengimbau semua pengguna NAS untuk memperkuat pengaturan sistem keamanan agar data mereka tetap aman.

“Synology selalu menjadikan perlindungan data pengguna sebagai prioritas utama kami. Sebagai mitra aktif jangka panjang di organisasi cybersecurity internasional, Synology dapat segera berkolaborasi dengan organisasi cybersecurity internasional saat terjadi serangan siber, mencegahnya sebelum menjadi bencana,” kata Ken Lee, Manager of Security Incident Response Team di Synology.

Synology mulai mendapatkan laporan serangan siber tipe ini dari para pengguna sejak 19 Juli lalu, yang mengindikasikan bahwa data pada NAS pengguna terenkripsi oleh ransomware. Laporan hasil investigasi menunjukkan bahwa sumber serangan bukan berasal dari kelemahan sistem DSM (Disk Station Manager). Serangan tersebut menargetkan pengguna yang memiliki kata sandi lemah pada akun admin system default. Setelah penyerang mendapatkan akses pada akun pengguna, mereka mulai mengenkripsi data dan meminta tebusan.

Pada 22 Juli lalu, belasan pengguna Synology yang terkena serangan ini melaporkannya ke Departemen Dukungan Teknis Global. Synology memperkirakan ada lebih dari 10 ribu merek NAS berbeda di seluruh dunia yang mungkin terekspos dan memiliki resiko, sehingga berpotensi menjadi target serangan ransomware ini. Pada hari yang sama dengan laporan serangan, Synology langsung melakukan pelacakan dan berhasil terhubung ke server C&C penyerang, kemudian pada saat yang sama menginformasikan hal ini kepada TWCERT/CC untuk dapat memulai upaya kolaborasi internasional. Pada 26 Juli, dengan informasi yang diberikan dan diteruskan oleh Synology dan TWCRET/CC, CFCS-DK mengidentifikasi sumber serangan dan melumpuhkan server C&C penyerang.

“TWCERT/CC segera bereaksi dengan cepat, mengumpulkan laporan insiden untuk memulai kolaborasi internasional dan mengendalikan situasi dari tahap awal kejadian. Semua berkat kemitraan jangka panjang kami. Kami berharap dapat melihat lebih banyak merk mengikuti jejak Synology untuk membentuk tim keamanan produk dan berinteraksi secara aktif dengan organisasi cybersecurity,” ujar Joy Chan, Direktur TWCERT/CC.

Meskipun situasi saat ini sudah terkendali, Synology menyarankan semua pengguna NAS – apapun merk-nya, untuk menguatkan sistem keamanan datanya melalui beberapa lagkah berikut:

• Mengaktifkan firewall dan hanya terhubung ke internet bila perlu.

• Atur verifikasi 2 langkah untuk mencegah upaya login tanpa izin.

• Nonaktifkan akun admin pada system default.

• Gunakan kata sandi yang kuat dan terapkan aturan ini untuk semua pengguna.

• Aktifkan fitur blokir otomatis di panel kontrol untuk memblokir alamat IP yang mengalami banyak kegagalan saat login.

• Jalankan Synology Security Advisor untuk memastikan tidak ada kata sandi yang lemah dalam sistem.

• Lakukan pencadangan multi-versi menggunakan Synology Hyper Backup, mencadangkan data di NAS Anda ke beberapa lokasi penyimpanan, misalnya penyimpanan di tempat, remote folder dan cloud publik.

Penulis: Natalia Trijaji


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER