Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Gaya hidup > Tempo Scan Group Gelar Program; Wujudkan Generasi Indonesia Bergizi dan Sehat

Tempo Scan Group Gelar Program; Wujudkan Generasi Indonesia Bergizi dan Sehat

Gaya hidup | Kamis, 21 Februari 2019 | 18:18 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Tempo Scan Group Gelar Program; Wujudkan Generasi Indonesia Bergizi dan Sehat

Tempo Scan Group Gelar Program; Wujudkan Generasi Indonesia Bergizi dan Sehat

Ajak masyarakat perbaiki masa depan bangsa melalui gizi dan kesehatan

Surabaya, Kabarindo- Gizi berperan penting dalam proses tumbuh kembang anak. Kekurangan gizi pada usia dini akan berpengaruh pada pertumbuhan anak yang dapat menurunkan kualitas SDM bangsa.

Banyak faktor yang melatarbelakanginya, salah satunya adalah kurangnya akses informasi mengenai nutrisi seimbang dan faktor pendapatan keluarga, sehingga orang tua tidak bisa memberikan asupan gizi yang tepat pada anak.

Untuk itu, Tempo Scan Group menghadirkan program “Wujudkan Generasi Indonesia Bergizi dan Sehat”, yang merupakan kegiatan CSR “Indonesia Tersenyum” dalam bentuk pemberian bantuan tambahan nutrisi dan edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

Program ini ditujukan bagi anak-anak berusia 1 tahun keatas dengan kondisi gizi kurang dan masuk dalam golongan keluarga ekonomi lemah/miskin, melalui pemberian tambahan nutrisi kepada anak-anak tersebut secara berkesinambungan dalam kurun waktu sekitar 90 hari. Orang tua mereka juga akan diberi edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sekaligus pencegahan penyakit termasuk demam berdarah..

President Director Tempo Scan Group, Handojo S. Muljadi, mengatakan program tersebut telah berjalan sejak 2017. Tempo Scan Group ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi guna mewujudkan kesetaraan kesempatan bagi anak Indonesia melalui pemberian nutrisi yang tepat, sehingga dapat mewujudkan Generasi Indonesia yang Bergizi dan Sehat.

Pelaksanaan program akan menjangkau beberapa wilayah di provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah dengan total estimasi penerima bantuan 8.000 anak di atas usia satu tahun. Hal ini memperluas program yang sejak 2017 telah menjangkau 5 kabupaten di provinsi Jawa Barat dan Banten, serta meliputi 172 posyandu di 8 kecamatan dan berhasil membantu 8.781 anak usia di atas 1 tahun.

Partisipasi aktif dan berkelanjutan dari semua pihak sangat penting untuk memastikan terealisasinya Generasi Indonesia yang Bergizi dan Sehat. Pelaksanaan program CSR ini akan melibatkan instansi terkait antara lain posyandu yang merupakan pusat pelayanan kesehatan dasar terdekat dengan masyarakat,” ujar Handojo di Lapangan Bina Warga, Pacarkeling, Surabaya, pada Kamis (21/2/2019).

Puti Guntur Soekarno, salah satu tokoh masyarakat, menambahkan langkah Tempo Scan Group yang ikut serta dalam penanganan gizi ini patut didukung, karena sejalan dan membantu langkah pemerintah dalam permasalahan gizi masyarakat.

Orang tua berperan penting dalam menyediakan asupan gizi yang akan dikonsumsi anak. Kita wajib memahami dan memberikan produk makanan yang bergizi untuk anak-anak, rutin melakukan cek kesehatan anak di posyandu dan selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Dengan demikian, anak tidak mudah sakit dan bisa bertumbuh kembang dengan optimal,” ujarnya.

Menurut Puti, setiap orang tua, terutama ibu, perlu memiliki pemahaman tentang kebutuhan gizi yang tepat bagi anak, guna memberikan kebiasaan untuk membangun pola makan sehat untuk anak. Pemenuhan kebutuhan gizi perlu dilakukan sejak anak masih dalam kandungan.

Berdasarkan Riskesdas 2018, terdapat perbaikan status gizi pada balita di Indonesia. Proporsi status gizi buruk dan gizi kurang turun dari 19,6% (Riskesdas 2013) menjadi 17,7%. Hal ini didukung data BPS 2018 yang menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan di Indonesia menurun dari sisi jumlah maupun persentase dan berhasil mencapai titik terendah pada 2018.

Wakil Walikota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, mengatakan meskipun jumlah kasus kekurangan gizi dan tingkat kemiskinan terus menurun, jangan sampai kita terlena. Diperlukan peranan seluruh lapisan masyarakat termasuk dunia usaha untuk terus menekan jumlah tersebut, mengingat besarnya dampak kekurangan gizi sejak dini bagi kualitas generasi Indonesia ke depan.

Whisnu mengungkapkan wilayah Jawa Timur turut memberikan sumbangsih terhadap penurunan angka kekurangan gizi dan tingkat kemiskinan di Indonesia. Angka tingkat kemiskinan di daerah ini berhasil turun hingga 10,98% dibandingkan 11,20% pada tahun sebelumnya berdasarkan data BPS 2018. Hal ini membuktikan, program yang dihadirkan oleh pemerintah setempat telah mampu berjalan efektif untuk terus menekan angka kekurangan gizi dan tingkat kemiskinan masyarakat.

Penulis: Natalia Trijaji


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER