Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Iptek > Xtra Short Film Competition 2018; Ajak Sineas Muda Lawan Kanker Melalui Film

Xtra Short Film Competition 2018; Ajak Sineas Muda Lawan Kanker Melalui Film

Iptek | Sabtu, 28 Juli 2018 | 16:42 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Xtra Short Film Competition 2018; Ajak Sineas Muda Lawan Kanker Melalui Film

Xtra Short Film Competition 2018; Ajak Sineas Muda Lawan Kanker Melalui Film

Tunjukkan kepedulian terhadap penderita kanker

Surabaya, Kabarindo- Film bisa menjadi wadah untuk mengekspresikan sesuatu, berempati serta mempengaruhi masyarakat, termasuk menyuarakan kepedulian terhadap penderita kanker.

Hal ini mendorong Adi Husada Cancer Center (AHCC) sebagai pusat penanganan kanker terpadu untuk menggelar Xtra Short Film Competition 2018.

Luluk Widyasari, Marketing Manager Adi Husada Cancer Center, mengatakan kompetisi tersebut bertujuan mengajak masyarakat, khususnya arek-arek Suroboyo, untuk peduli kepada penderita kanker, sekaligus waspada terhadap bahaya penyakit ini. Tema yang diangkat adalah Join The Fight Against Cancer.

“Kami mengajak para sineas muda untuk membuat film pendek. Sesuai temanya, kompetisi film ini diharapkan mampu menunjukkan bagaimana kepedulian kita tentang penyakit kanker. Berisi dukungan kita kepada para penderita kanker, sekaligus memberi semangat mereka agar mampu menghadapi dan melawan kanker, agar mereka tidak merasa sendiri, karena ada kita di samping mereka,” ujarnya.

AHCC menerapkan ketentuan tentang film pendek yang akan dibuat oleh para peserta. Batas akhir pengumpulan pada 20 Agustus 2018. Para peserta yang menang berhak atas hadiah total sebesar Rp.15 juta.

Rangkaian acara Xtra Short Film Competition 2018 diawali dengan workshop film pada Sabtu (28/7/2018), yang diikuti kalangan pelajar, mahasiswa dan para penggiat film. Mereka hadir secara individu, kelompok ataupun mewakili komunitas-komunitas film di Surabaya dan sekitarnya.

Workshop menghadirkan dua sutradara terkenal yaitu Adriyanto Dewo dan Wimar Herdanto. Adriyanto adalah Sutradara Terbaik ”Tabula Rasa”, peraih Piala Citra 2014, dan merupakan salah satu sutradara omnibus film ”LIMA” 2018. Sedangkan Wimar Herdanto, sutradara “Mesin Tanah”, official selection of Singapore International di festival film 2017 dan CinemAsia Film Festival 2018 Amsterdam.

Kedua pembicara tersebut berbagi pengalaman mereka seputar pembuatan film. Mulai dari bagaimana menggali ide cerita dan mengembangkan naskah, hingga membangun sinematografi yang menarik. Hasil dari workshop diharapkan bisa membantu para peserta untuk berkreasi secara optimal.

Adriyanto menuturkan, workshop tersebut untuk membekali para peserta dengan pengetahuan tentang pembuatan film pendek. Ia mengatakan, film merupakan media yang kuat untuk mempengaruhi pemikiran dan sikap orang, bahkan masyarakat luas.

Idealnya film pendek berdurasi 10-15 menit. Dalam durasi singkat tersebut harus terangkum materi yang mampu menyampaikan pesan kepada masyarakat, dalam hal ini tentang penderita kanker dan dukungan kepada mereka.

“Tentukan tema yang diangkat, apa pesan yang ingin disampaikan. Materinya harus positif, bisa dari sudut pandang penderita kanker atau orang yang mendampingi penderita. Genrenya bebas, bisa drama, komedi atau lainnya,” ujar Adriyanto.

Ia menjelaskan tahapan pembuatan film. Diawali dari riset, pengumpulan data, pengembangan naskah, pra-produksi yaitu menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan untuk syuting, kemudian tahap produksi termasuk syuting, selanjutnya paska-produksi yang mencakup editing. Terakhir distribusi.

Adriyanto menekankan, film yang bagus dimulai dari naskah yang bagus. Menurut ia, pengembangan naskah adalah yang paling sulit. Tak kalah penting, karakter yang ditampilkan harus menarik.

“Kalau semua lancar, hasilnya akan bagus,” ujarnya.

Penulis: Natalia Trijaji


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER