Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Berita Utama > Apa Saja Pesona Wisata di Wakatobi

Apa Saja Pesona Wisata di Wakatobi

Berita Utama | Kamis, 16 September 2021 | 19:56 WIB
Editor : Sebastian Renaldi

BAGIKAN :
Apa Saja Pesona Wisata di Wakatobi

KABARINDO.com :Wakatobi merupakan tempat yang sangat menarik bagi wisatawan jika ingin berlibur di pulau yang tenang dan jauh dari hiruk piruk keramaian. Destinasi wisata yang terletak di Provinsi Sulawesi Tenggara tersebut menyimpan keanekaragaman hayati laut yang begitu luar biasa. Wilayah ini pun juga termasuk dalam kawasan Taman Nasional Wakatobi yang ditetapkan sejak 1996 silam.

Menjadi destinasi favorit para pelancong, Wakatobi memiliki empat pulau dengan keindahan yang menawan, yaitu Pulau Binongko, Kaledupa, Tomia, dan Wangi-wangi. Bukan rahasia jika kepulauan ini menjadi salah satu tempat menyelam dan snorkeling terbaik di dunia.

Tempat ini sudah menjadi surga bagi banyak biota laut yang beraneka ragam. Tak sekadar menyuguhkan pemandangan alam nan cantik, Wakatobi juga menawarkan Anda berbagai daya tarik lainnya yang bisa membuat Anda merasa tak ingin segera pulang jika sudah waktunya Anda berkunjung nanti. Apa saja kah itu? Simak informasinya, ya!

Selain itu, Anda juga dapat #BeliKreatifLokal produk lainnya, seperti kerajinan perak, kain motif sutra, pernak-pernik dekorasi rumah, serta beragam kudapan yang lezat. Jika belum bisa mendapatkannya secara langsung, cek berbagai platform digital untuk pesan secara online, ya!

1. Keindahan bawah laut

Keindahan bawah laut Wakatobi memang tak perlu diragukan lagi. Wilayah ini memiliki 750 spesies terumbu karang dari total 850 spesies yang ada di dunia. Dengan luas 1,39 juta hektar, Wakatobi memiliki 50 titik selam.

Tak heran, destinasi ini menjadi salah satu spot menyelam yang paling diminati oleh para wisatawan. Julukan surga bawah laut yang melekat pada nama Wakatobi nyatanya bukan isapan jempol semata.

Air laut yang jernih membuat Anda akan dengan mudah melihat batu karang dan ikan-ikan yang berada di bawah laut. Panorama tak biasa ini akan lebih memukau jika dinikmati sambil melakukan snorkeling, lho!

Melihat hamparan terumbu karang dan ikan berwarna-warni yang berenang-renang rasanya menciptakan kedamaian tersendiri dalam pikiran. Ada pula bintang laut dengan ukuran besar yang berjejer di atas hamparan pasir putih.

Taman Nasional Wakatobi memang memiliki potensi sumber daya kelautan yang bernilai tinggi serta panorama bawah laut yang begitu menakjubkan. Semua itu tentunya dapat Anda nikmati jika nanti situasi telah membaik. Jangan lupa, tetap patuhi protokol kesehatan, ya!

2. Berburu produk kreatif lokal

Ketika berwisata ke Wakatobi, maka pastikan Anda tidak melewatkan kesempatan untuk berburu cinderamata khas daerah ini. Mengapa demikian? Sebab, destinasi ini memiliki banyak sekali produk kreatif lokal yang berkualitas, mulai dari kuliner hingga kerajinan tangan.

Wakatobi memiliki kain tenun khas yang merupakan salah satu warisan budaya. Banyak desa yang memproduksi kain tenun dengan ciri khasnya masing-masing, salah satunya Desa Pajam.

Sejak dulu, wanita di desa ini diajarkan secara turun temurun bagaimana cara menenun. Kain tenun dari Desa Pajam pun identik dengan motif garis untuk wanita, dan kotak-kotak untuk pria.

Uniknya, diperlukan tiga tahapan untuk dapat membuat kain ini, mulai dari tahap ‘purunga’ atau proses menggulung benang. Kemudian, dilanjutkan dengan ‘oruri’ yang berarti menggulung benang di atas papan. Lalu benang tersebut ditenun sampai menjadi sehelai kain.

3. Menjelajah Pulau Wangi-Wangi

Wangi-wangi merupakan salah satu dari empat pulau utama yang ada di Wakatobi, yaitu Pulau Wangi-Wangi (Wa), Pulau Kaledupa (Ka), Pulau Tomia (To), dan Pulau Binongko (Bi). Nama pulau-pulau inilah yang akhirnya membentuk nama ‘Wakatobi’.

Pulau Wangi-Wangi merupakan pintu gerbang menuju keindahan laut yang ada di Wakatobi. Pulau ini memiliki berbagai bentuk terumbu karang, mulai dari yang datar, landai, cekung, terjal, hingga bentuk seperti gua.

Saat menyelam di sini, Anda akan melihat pemandangan tanpa dasar sedalam 90 kaki. Pulau yang akrab disapa warga sekitar dengan sebutan Pulau Wanci ini juga memiliki objek wisata pemandian umum dengan air yang jernih berwarna kebiruan.

Namanya adalah Pemandian Kontamale yang memiliki beragam kolam dengan kedalaman air yang berbeda-beda. Panorama yang ditawarkan pun sangat menawan, sebab pemandian ini berada di antara ceruk Gua Karang Wanci dan Sombu.

4. Belajar Kearifan Lokal Suku Bajo

Masih di Pulau Wangi-Wangi tepatnya di Desa Mola, tinggal masyarakat yang memiliki kebiasaan dan gaya hidup yang cukup unik. Mereka adalah kelompok etnis Bajo yang percaya bahwa dirinya merupakan keturunan langsung dari laut.

Orang-orang Bajo diyakini dapat bertahan hidup berbulan-bulan di laut tanpa persediaan makanan maupun peralatan modern. Bahkan, mereka dapat tinggal di soppeks (perahu kayu) dan bukan di rumah panggung tradisional yang terapung.

Dengan bantuan pemandu lokal, Anda dapat memiliki pengalaman untuk mengelilingi kanal-kanal di mana mereka tinggal. Anda juga dapat merasakan langsung bagaimana cara hidup mereka. Menarik bukan?

Namun, seiring berjalannya waktu kini Suku Bajo sudah mulai menjalani hidup yang sedikit lebih modern. Mereka dapat mengekspor kekayaan laut Sulawesi ke Tiongkok demi berputarnya roda perekonomian. Suku Bajo juga sudah bisa berbahasa Indonesia dengan baik, meski sebelumnya hanya bisa menggunakan bahasa Bajo kuno saja.

Itulah informasi seputar daya tarik destinasi wisata Taman Nasional Wakatobi. Selain dapat memanjakan mata selama #DiRumahAja, diharapkan informasi ini dapat menjadi referensi rencana wisata untuk Anda jika nanti situasi telah membaik dan dapat terkendali.

Keindahan alam Wakatobi memang tak bisa dielakkan. Tak heran jika tempat ini menjadi salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP) yang kini masih terus dikembangkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"Ada lima Destinasi Super Prioritas, tapi ada lima lagi yang disiapkan setelah itu, termasuk Belitung, Wakatobi, Raja Ampat, Morotai, dan destinasi lain. Ini lagi kita persiapkan agar bisa menjadi penopang dari pertumbuhan ekonomi kita," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno.

Beliau menyampaikan bahwa langkah ini menjadi salah satu inovasi dan upaya nyata untuk dapat membangkitkan ekonomi masyarakat sera pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif pada khususnya. "Di tengah Covid-19 kita harus bahu-membahu agar bangsa ini pulih, bangkit ekonominya. Kita bisa kalahkan Covid dan kita bisa melanjutkan pembangungan.”

Pandemi Covid-19 juga telah membangkitkan semangat perjuangan masyarakat Indonesia, terutama pelaku ekonomi kreatif untuk dapat terus bertahan. Beragam cara pun dilakukan, termasuk untuk terus berkolaborasi, berinovasi, dan disiplin protokol kesehatan.

Upaya ini diharapkan juga dapat memantik kembali semangat untuk membangkitkan geliat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Terlebih, hal ini juga bertepatan dengan momentum World Tourism Day yang akan jatuh pada 27 September 2021 mendatang.

Sementara itu, di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ini, tetaplah batasi mobilitas Anda dan sebisa mungkin untuk berada #DiRumahAja demi mengurangi risiko penularan Covid-19, ya! Namun, jika terpaksa harus bepergian ke luar rumah pastikan Anda mematuhi protokol kesehatan 6M.


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER