Astragraphia Xprins Indonesia; Punya AXIQoe.com & PrintQoe.com
Platform online B2B dan B2G bagi perusahaan dan pemerintah di Jawa Timur
Surabaya, Kabarindo- Pemerintah maupun perusahaan dituntut untuk menjalankan kegiatan pengadaan barang/jasa secara transparan, akurat, efektif dan bersih.
Untuk memberikan wadah dan sebagai jembatan dalam pencapaian tersebut, PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI) menawarkan AXIQoe.com dan PrintQoe.com, dua layanan online business-to-business (B2B) dan business-to-government (B2G).
Layanan e-commerce AXIQoe.com merupakan layanan belanja online terdepan yang menyasar pasar B2B dan B2G untuk memenuhi perlengkapan dan kebutuhan kantor seperti office supplies, office equipments dan electronics yang cakupannya meliputi kota-kota di Jawa Timur, antara lain Malang, Madiun, Gresik, Sidoarjo, Banyuwangi hingga Madura.
Sedangkan PrintQoe.com merupakan layanan online printing B2B dan B2G pertama di Indonesia yang melayani kebutuhan print on demand dan variable printing secara real time, sehingga memudahkan perusahaan dalam memesan berbagai jenis produk cetakan dimana dan kapan saja.
Sahat Sihombing, Presiden Direktur PT Astragraphia Xprins Indonesia), mengatakan AXIQoe.com merupakan pilihan tepat bagi perusahaan yang ingin mengatur pengeluaraan belanja kebutuhan kantor agar lebih efisien. AXIQoe.com memberikan keunggulan dan benefit dengan value terbaik.
“AXIQoe.com merupakan pilihan tepat bagi korporasi swasta, pemerintah di Surabaya maupun kota-kota lain di Jawa Timur, untuk belanja barang kebutuhan secara cepat, aman dan transparan,” ujarnya.
Sejak September 2016 lalu, AXIQoe.com resmi menjadi penyedia online shop kebutuhan barang pemerintah melalui E-Katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) RI. E-Katalog menjadi instrumen baru dalam menciptakan pengadaan barang dan jasa pemerintah yang terbuka dan efisien. Melalui E-Katalog, pembelian barang dan jasa bisa dilakukan secara cepat dan mudah.
Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Agus Prabowo, mengatakan mekanisme belanja pemerintah lewat e-purchasing akan terus meningkat. Sebaliknya, e-tendering akan semakin berkurang.
“Sebelumnya, primadona pengadaan adalah tender. Sekarang kami geser bahwa pengadaan yang baik adalah yang mengadopsi mekanisme pasar asal terbuka dan adil melalui government e-marketplace,” ujarnya.
Sahat menambahkan, industri grafika di Indonesia memiliki pertumbuhan pasar hingga 5%. Sedangkan permintaan di industri cetak digital sebesar 12%. Hal ini mengakibatkan permintaan cetak offset cenderung stagnan karena beralih ke industri cetak digital dan online.
Industri printing Jawa Timur mengalami pertumbuhan signifikan rata-rata 4,56% per tahun atau di atas pertumbuhan rata-rata industri pengolahan lainnya yang hanya tumbuh 4,51%. Pertumbuhan bisnis printing di Jawa Timur semakin dinamis dengan semakin sering diadakannya kegiatan meeting, incentive, conference and exhibitions (MICE). Sektor MICE memiliki multiplier effect yang menjadi potensi bisnis menjanjikan, mulai dari event organizer, jasa transportasi hingga produk percetakan.
“PrintQoe.com siap berkolaborasi dengan Surabaya dan berbagai kota/kabupaten di Jawa Timur untuk memenuhi segala kebutuhan untuk MICE,” ujar Sahat.
Ia mengatakan, layanan PrintQoe.com dan AXIQoe.com melalui jaringan distribusi Astragraphia menjangkau 514 kota dan kabupaten di Indonesia. AXI melalui AXIQoe.com pada 2017 lalu meraih peningkatan kontribusi pendapatan bersih sebesar 37% terhadap revenue induk perusahaan Astragraphia.
Penulis: Natalia Trijaji
