Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Berita Utama > Dua Pejuang dari Jatim; Bantu Perangi Pandemi Covid-19

Dua Pejuang dari Jatim; Bantu Perangi Pandemi Covid-19

Berita Utama | Sabtu, 30 Januari 2021 | 15:08 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Dua Pejuang dari Jatim; Bantu Perangi Pandemi Covid-19

Dua Pejuang dari Jatim; Bantu Perangi Pandemi Covid-19

Ika Dewi Maharani, relawan medis & pengemudi ambulans, serta Zainul Arifin dari Trawas, Kabupaten Mojokerto

Surabaya, Kabarindo- Dua pejuang dari Jatim telah berjasa turut memerangi pandemi Covid-19 dengan cara masing-masing. Mereka adalah Ika Dewi Maharani, relawan medis & pengemudi ambulans, serta Zainul Arifin, kades di tiga desa di Trawas, Mojokerto.

Ika menjadi pengemudi ambulans di RS Universitas Indonesia sekaligus relawan yang mengabdikan diri menjadi garda terdepan dalam memerangi pandemi Covid-19. Perempuan asal Ternate, Maluku Utara, ini memiliki latar belakang ilmu perawat lulusan STIKES Hang Tuah Surabaya. Selain membantu tenaga medis, kemampuannya dalam mengemudi membuat dirinya ditugaskan menjadi pengemudi ambulans untuk menangani pasien Covid-19.

Ika mengikuti pencarian relawan yang diadakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana pada 11 April 2020. Selama bertugas, sudah lebih dari puluhan pasien telah dievakuasi oleh ambulans yang dikemudikan Ika. Meski ditugaskan di RS Universitas Indonesia, ia tidak hanya mengevakuasi dan merawat pasien rujukan di wilayah Depok, tetapi juga di Jabodetabek.

“Saya mendapat info dari salah satu relawan Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia [Hipgabi] bahwa saat ini dibutuhkan relawan medis untuk area Jakarta. Posisi yang dibutuhkan ini khusus untuk perawat yang bisa mengemudikan ambulans. Saya bertekad mengisi posisi yang sangat dibutuhkan itu,” ujar Ika, penerima apresiasi Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia 2020 kategori khusus.

Menurut salah satu juri SATU Indonesia Awards 2020, Prof. Emil Salim, dosen Ilmu Lingkungan Pascasarjana Universitas Indonesia, Ika adalah sosok yang lugu. Ia mengisi waktu lowong dengan menggunakan ilmu keperawatannya dan mengemudikan ambulans.

"Sikap itu adalah karakter anak bangsa Indonesia yang terpuji sebagai pejuang tanpa pamrih,” ujar Emil Salim.

Ika berkomitmen untuk terus melayani pasien dalam situasi apapun dan memberikan pelayanan yang terbaik. Ia berharap pandemi ini cepat berakhir, sehingga bisa bertemu kembali dengan orang tua dan anak tunggalnya, Yura.

“Bukankah kita semua rindu menikmati udara bebas tanpa menggunakan masker dan dapat bersosialisasi,” ujar perawat yang tinggal di Surabaya ini.

Pengabdian Zainul Arifin dari Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jatim, tak kalah dengan Ika. Ia mengepalai tiga desa, yaitu Desa Ketapan Rame, Desa Sukorame dan Desa Slepi. Zainul mengabdikan diri untuk mewujudkan desa mandiri melalui Desa Sejahtera Astra (DSA) Ketapan Rame di Trawas. Melalui Taman Ghanjaran, ia merangkul para warga untuk terlibat dalam mewujudkan desa mandiri.

“Taman Ghanjaran ini dipercaya dapat mengembangkan wilayah Ketapan Rame agar menjadi desa mandiri dengan mengenalkan cara investasi kepada 1.879 kepala keluarga untuk menjadi pemilik wahana,” ujar Zainul.

Sejak dibukanya Taman Ghanjaran pada Desember 2019, Zainul menawarkan para warga dengan cara membeli saham senilai Rp.1 juta per lembar. Setelah melewati penjelasan panjang, pada Februari 2020, terkumpulah 448 kepala keluarga yang terdaftar sebagai pemegang saham Taman Ghanjaran dan mampu mengumpulkan modal sebesar Rp.3,8 miliar.

Dana tersebut digunakan untuk mendirikan wahana bermain serta kuliner. Namun tempat wisata ditutup akibat pandemi Covid-19. Para warga sempat mengalami kebingungan karena tidak dapat mengakses Taman Ghanjaran. Syukurlah tempat wisata ini bisa kembali beroperasi pada Agustus 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan. Selama masa menunggu aturan baru dari pemerintah, mereka hanya mengandalkan pemasukan dari sumber air mineral yang termasuk salah satu potensi alam DSA Ketapan Rame.

Tenaga desa yang dulu hanya membawa penghasilan Rp.30 juta pertahun, kini secara perlahan mengalami peningkatan sekitar Rp.2 miliar pada 2020. Upaya Zainul mendapat apresiasi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur sebagai BUMDes berprestasi nomor satu dan menjadi DSA Terbaik tahun 2020 oleh Astra dalam acara KBANOVATIONS.

Penulis: Natalia Trijaji


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER