Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Berita Utama > Imunisasi Dasar Lengkap bagi Anak pada Masa Pandemi; Upaya Cegah KLB PD3I

Imunisasi Dasar Lengkap bagi Anak pada Masa Pandemi; Upaya Cegah KLB PD3I

Berita Utama | Selasa, 21 September 2021 | 11:28 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Imunisasi Dasar Lengkap bagi Anak pada Masa Pandemi; Upaya Cegah KLB PD3I

Imunisasi Dasar Lengkap bagi Anak pada Masa Pandemi; Upaya Cegah KLB PD3I

Juga lindungi anak dari resiko terpapar Covid-19, GlaxoSmithKline berupaya membantu masyarakat

Surabaya, Kabarindo- Imunisasi merupakan cara yang aman dan efektif untuk mencegah penyakit dan menyelamatkan nyawa. Namun di tengah pandemi Covid-19, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mengalami penurunan cakupan imunisasi yang cukup signifikan sebesar 56,9%.

Hal ini sangat disayangkan, mengingat imunisasi dasar yang lengkap berperan dalam memberi perlindungan anak dari resiko terpapar Covid-19 maupun penyakit KLB PD3I (Kejadian Luar Biasa Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi).

Menyikapi kondisi imunisasi pada masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah melakukan pemutakhiran Rekomendasi Pelayanan Imunisasi Rutin Anak pada Masa Pandemi Covid-19 pada 27 Juli 2021 lalu. Pemutakhiran ini merupakan hasil pertimbangan dari peninjauan pemberian imunisasi rutin saat awal pemberlakuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, situasi terkini pandemi Covid-19 serta perpanjangan PPKM oleh pemerintah.

Dalam pemutakhiran Rekomendasi Pelayanan Imunisasi Rutin Anak pada Masa Pandemi Covid-19, IDAI merekomendasikan agar semua anggota IDAI di daerah PPKM kembali melanjutkan layanan imunisasi, terutama imunisasi kejar secara simultan dengan mempertimbangkan risiko di masing-masing fasilitas kesehatan serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk tenaga kesehatan maupun pasien.

Lebih lanjut, IDAI merekomendasikan layanan imunisasi di masa pandemi Covid-19 agar mengikuti Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi Pada Masa Pandemi Covid-19 yang telah disusun oleh Kemenkes bersama IDAI, ITAGI, Komnas KIPI, WHO, Unicef dan CHAI Indonesia pada Mei 2020. Layanan imunisasi jika perlu dan memungkinkan dapat menerapkan layanan tanpa turun (lantatur). Selain imunisasi, dokter diminta untuk memprioritaskan telekonsultasi untuk pelayanan kesehatan anak bukan gawat darurat dan melakukan pemantauan telekonsultasi untuk anak-anak yang sedang isolasi mandiri.

GlaxoSmithKline (GSK) sebagai perusahaan perawatan kesehatan global dengan teknologi sains, berupaya untuk membantu masyarakat berbuat lebih banyak, merasa lebih baik dan hidup lebih lama.

“Pada masa pandemi seperti saat ini, penting untuk terus melakukan edukasi mengenai pentingnya imunisasi serta meyakinkan para orang tua untuk memberikan imunisasi kepada anak-anak dengan tetap memperhatikan prinsip Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI),” ujar dr. Deliana Permatasari, GSK Vaccine Medical Director.

Terkait PPI, Kemenkes dan IDAI telah mengeluarkan Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi pada Masa Pandemi Covid-19 agar fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan tetap melayani imunisasi anak di tengah pandemi. Empat panduan yang terpenting adalah prinsip jaga jarak fisik, pemberlakuan sistem triase (memisahkan anak yang imunisasi dengan anak yang berobat karena sakit), pengaturan jam kedatangan untuk mencegah kerumunan pasien serta sosialisasi bagi orang tua dan anak untuk menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan dengan sabun dan memakai masker di luar rumah.

Dengan 4 panduan untuk mendukung imunisasi yang aman, para orang tua dapat kembali melakukan imunisasi yang mungkin terlewatkan atau dibutuhkan oleh anak-anak.

“Memberikan imunisasi lengkap pada bayi dan anak akan melindungi mereka dari penyakit tertentu serta membantu tercapainya kekebalan komunitas (herd immunity). Semakin banyak jumlah anak yang diimunisasi, semakin tinggi pula cakupan imunisasi, sehingga anak-anak yang tidak mendapat imunisasi akan tetap terlindungi,” ujar dr. Deliana.

Penulis: Natalia Trijaji


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER